Subscribe to Ambalan Rama Shinta
Subscribe to Ambalan Rama Shinta
Subscribe to Ambalan Rama Shinta by mail
Lebih baik melihat kebagusan-kebagusan suatu hal daripada mencari kejelekan-kejelekan. Jalan nyata yang menuju kebahagiaan ialah membahagiakan orang lain. Berusahalah agar kamu dapat meninggalkan dunia ini dalam keadaan yang lebih baik daripada tatkala kamu tiba didalamnya. Dan bila giliranmu tiba untuk meninggal, maka kamu akan meninggal dengan puas, karena kamu tidak menyia-nyiakan waktumu, akan tetapi kamu telah mempergunakannya sebaik-baiknya. Sedialah untuk hidup dan meninggal dengan bahagia. Masukkanlah paham itu senantiasa dalam Janji Pramukamu, meskipun kamu sudah bukan kanak-kanak lagi dan Tuhan akan berkenan memberikan karunia pertolongan padamu dalam usahamu.
The World Organization of the Scout Movement is an international.
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Profil, sejarah dan kegiatan organisasi anggota WOSM itu.
Pramukanet Media netnya Pramuka
Media layanan komunikasi, informasi dan edukasi untuk Pramuka.
Kwartir Daerah 11 Jawa Tengah
Unggul dan Terpercaya, Membangun Generasi Muda yang Mumpuni.
Dewan Kerja Cabang Pramuka Penegak Pandega Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Wonogiri

HUT Pramuka ke-48 14 Agustus 2009

Pesan Presiden SBY pada Upacara HUT Pramuka ke 48 Tahun 2009, di Lapangan TRW Cibubur, 14 Agustus 2009. Presiden SBY memimpin upacara di Lapangan Gajah Mada, Cibubur, Jaktim, Selasa (14/8). Dalam acara itu SBY menanam pohon mundu dan pohon bisbul.

Wijaya Rama Shinta

Kehormatan itu suci, janganlah kurang amalmu dalam kesukaran, tenanglah dalam bahaya, katakanlah selalu dalam sebenarnya, janganlah sekali-kali setengah benar, atau yang berarti dua.

Wijaya RAMA SHINTA

Gudep 17091-17092

Sandi Ambalan

Reporter: Ambalan RAMA SHINTA 2 Responses
SANDI AMBALAN RAMA SHINTA
Gugus Depan 17091-17092
SMA Negeri 1 Jatisrono

di sanalah ia berdiri, sopan, diam, tentram
lurus dan tegak
wajah berseri-seri, cermin hati nan suci
mata bersinar-sinar memancarkan kasih sayang

di sanalah ia berdiri
senyum dibibir, tegas terukir, penghias wajah yang segar
riang gembira, kuat di segala sukar
takkan lekang karena panas
takkan lapuk karena hujan
teguhlah dia pada harapan citanya

biarpun karang menjulang
biarpun jurang menghadang
bukan suatu penghalang
wujudkan karyamu untuk bangsamu
tekadkan hatimu untuk mengabdi masyarakat
ibu pertiwi menanti karyamu

jangan kurang amalmu dalam hidup
amalmu bukan sebuah asap dupa
yang hilang diterpa angin

suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
jadi kebiasaan dalam menjaga harkat dan martabatnya
sebagai insan tuhan yang setia
dan warga negara indonesia yang berpancasila

sabda pandita ratu
kehormatan itu suci
jaya-jayalah wahai rama shinta
ikhlas bhakti bina bangsa
berbudi bawa laksana

Read more...

Kompas

Reporter: Ambalan RAMA SHINTA 1 Response
Kompas adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menetapkan/menunjukkan arah mata angin. Seorang pengembara dan ahli berkemah, harus mengetahui benar tentang Kompas. Dengan bersemboyan pada Kompas, ia akan dapat mengikuti jalan yang tertera dalam Peta, maka ia tidak akan tersesat dalam perjalanan/pengembaraan.
Bagian-bagian penting dari Kompas :
1. Dial, adalah permukaan Kompas dimana tertera angka derajat dan huruf mata angin.
2. Visir, adalah lubang dengan kawat halus untuk membidik sasaran.
3. Kaca Pembesar, digunakan untuk melihat derajat Kompas.
4. Jarum Penunjuk, adalah alat yang menunjuk Utara Magnet.
5. Tutup Dial dengan dua garis bersudut 45o yang dapat diputar.
6. Tempat Jari adalah tempat ibu jari untuk menopang Kompas saat membidik.

Gambar penampang kompas


Cara Mempergunakan Kompas :
1. Letakkan Kompas di atas permukaan yang datar, setelah jarum Kompas tidak bergerak maka jarum tersebut dan menunjukkan ARAH UTARA MAGNET.
2. Bidik sasaran melalui Visir, melalui celah pada, kaca pembesar, setelah itu miringkan kaca pembesar kira-kira bersudut 50o dengan kaca dial.
Kaca pembesar tersebut berfungsi sebagai :
o Membidik ke arah Visir, membidik sasaran.
o Mengintai derajat Kompas pada Dial.
3. Apabila Visir diragukan karena kurang jelas terlihat dari kaca pembesar, luruskan garis yang terdapat pada tutup Dial ke arah Visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah terlihat melalui kaca pembesar.
4. Apabila sasaran bidik 30o maka bidiklah ke arah 30o. Sebelum menuju sasaran, tetapkan terlebih dahulu Titik sasaran sepanjang jalur 30o. Carilah sebuah benda yang menonjol/tinggi diantara benda lain disekitarnya, sebab route ke 30o tidak selalu datar atau kering, kadang-kadang berbencah-bencah. Ditempat itu kita Melambung (keluar dari route) dengan tidak kehilangan jalur menuju 30o.
5. Sebelum bergerak ke arah sasaran bidik, perlu ditetapkan terlebih dahulu Sasaran Balik (Back Azimuth atau Back Reading) agar kita dapat kembali kepangkalan apabila tersesat dalam perialanan.

Cara melihat Kompas dan membidik sasaran


Rumus Back Azimuth/Back Reading
1. Apabila sasaran kurang dari 180o = ditambah 180o
0o - 180o = X + 180o
2. Apabila sasaran lebih dari 180o = dikurang 180o
180o - 360o = X - 180o
Contoh :
30o sasaran baliknya adalah 30o + 180o = 210o
240o sasaran baliknya adalah 240o - 180o = 60o

Read more...

Lagu-lagu Pramuka

Reporter: Ambalan RAMA SHINTA 1 Response

Read more...

Contact Us

Reporter: Ambalan RAMA SHINTA
Gerakan Pramuka Penegak
Ambalan RAMA SHINTA
Gugus Depan 17091-17092
Sanggar Bhakti Pramuka SMA Negeri 1 Jatisrono. Jl. Raya Wonogiri-Purwantoro, Desa Watangsono, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah
Kode Pos : 57691





Silahkan isi form di bawah ini untuk mengirimkan pesan, kritik maupun saran kepada Dewan Ambalan RAMA SHINTA.


Nama
Alamat E-Mail
Judul Pesan
Isi Pesan
Image Verification
Tuliskan teks yang muncul pada gambar!
[ Refresh Image ] [ What's This? ]



Read more...

Download

Reporter: Ambalan RAMA SHINTA 1 Response

Read more...

Latar Belakang Lahirnya Gerakan Pramuka

Reporter: Ambalan RAMA SHINTA 1 Response
Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960.

Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.

Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).

Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961.

Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu.

Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial).

Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.

Read more...